tag:blogger.com,1999:blog-81430527744859366532024-02-08T01:58:35.865-08:00Cerita Sex RemajaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14433401773540587585noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-8143052774485936653.post-16685019387243428292012-12-12T12:20:00.001-08:002012-12-12T12:20:45.489-08:00Cerita Dewasa - Pemerkosaan Gadis SMP Kelas 1<div style="text-align: justify;">
Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta.<br />
<br />
Kisahku
ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku
bermula setahun yang lalu ketika temanku ( Dedy ) mengajakku menemaninya
transaski dengan temannya ( Gunawan ). Saya jelaskan saja perihal kedua
orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang
rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah.
Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat
tinggi yang kaya raya ( saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya
halal atau hasil korupsi ! ).</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=480720547725001085" name="more"></a>Setahun yang lalu
Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung ( Gunawan sudah
mengetahui perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang tuanya kepada
Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik
tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai
untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy mengajak saya
ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan
menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan
karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Keesokan
harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy berangkat menuju rumah Gunawan
di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam
berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah
kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi
Gunawan melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi
halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah,<br />
<br />
“ Betapa kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.<br />
<br />
Sambil
menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang
satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka membawa
wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah
menunggu selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru
pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki wajah yang
amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ).
Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Setelah itu Gunawan mengajak
Dedy masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan
dijualnya.<br />
<br />
Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau
tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 beat dari
saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja
daripada bosan menunggu di sini ( pos satpam ). Saya pun berjalan
menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi.
Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga
dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke
tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya
teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak
sopan ! ).<br />
<br />
Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan
tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari,
saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu
kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka
berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit
pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak
perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi
bagian atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana !<br />
<br />
Dasar
otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah,
akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya
melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai
pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan
Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang
tuanya ). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat !
lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku
pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Masih kelas 1 !
berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan
penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.<br />
<br />
ngin
rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan
pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai
dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti
tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya itu !.<br />
<br />
Wajahnya
sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba
pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan
sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( CD ) warna
putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya , lalu
saya mengintip ke dalam,….<br />
<br />
Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung
saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari
tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu
saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan
pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di
pusarnya ! Luar biasa !<br />
<br />
Otak porno saya pun sangat kreatif juga,
saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu,
sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih !
ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya
menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil
Elvina yang bewarna kuning kecoklatan ! Jantung saya kali ini terasa
berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek
pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan
dengan lembut, perlahan dan sedikit absolutist juga, sementara Elvina
sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum
pentilnya, terasa tawar.<br />
<br />
Dasar otakku yang sudah gila, saya pun
nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas,
sehingga Elvina kini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya
memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina
sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang
mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut.
Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik
perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga lepas. Kini Elvina telah
telanjang bulat ! Betapa indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SLTP
yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum
serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !<br />
<br />
Lalu saya
mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya.
Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk
saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terlihat
dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya
menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya
itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya
bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan
begitu saja ! Benar dugaan saya !<br />
<br />
Pada saat saya sedang asyiknya
menjilat vaginanya, Elvina terbangun ! Saya pun terkejut setengah mati !
Untung Elvina tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan
vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina
lalu berkata<br />
<br />
“ Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini !<br />
<br />
Lalu
saya mengatakan kepada Elvina: “ Elvina, saya melakukan ini karena
Gunawan yang mengijinkannya !”, kataku yang berbohong. Elvina kelihatan
tidak percaya lalu berkata<br />
<br />
“Tidak mungkin, Gunawan kakakku !”. Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja.<br />
<br />
Saya
mengatakan lagi “ Elvina, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dia punya
hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu
terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan
?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku
sambil berbohong . Elvina terdiam sejenak.<br />
<br />
Saya berusaha
menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya. Elvina tetap terdiam.
Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah
dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik
oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu !
Saya mencium pipinya dan berkata<br />
<br />
“Saya akan selalu mencintaimu,
percayalah !”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain
yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap
saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh
pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas “ ini ( maklum saja,
kalau terlalu lama, transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun bisa
ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! ).<br />
<br />
Saya
langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina kelihatannya belum
pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium
lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah
dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya
dengan sangat kuat, Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan
saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat !<br />
<br />
“Sakit
kak “ kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya
mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan saya
meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya membalikkan badan Elvina
sehingga Elvina tengkurap.<br />
<br />
Saya jilat seluruh punggung Elvina
sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka
pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus
Elvina, terasa asin sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya
tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas tindakan saya itu.
Saya angkat pantat Elvina, saya remas bagian vagina Elvina sambil ia
nungging ( posisi saya di belakang Elvina ). Elvina sudah seperti boneka
mainan saya saja !. Setelah puas , saya balikkan lagi tubuh Elvina
sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan
penis saya ke mulut Elvina.<br />
<br />
“ Jilat dan kulum !” kataku. Elvina ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.<br />
<br />
Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.<br />
<br />
“Kulum
!” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis
saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena
penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan
sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga.
Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat
payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.<br />
<br />
Saya
langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat
vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah blush
itu lebih dalam, Elvina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan,
atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga.
Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.<br />
<br />
Akhirnya
saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Elvina, saya
sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan juga,<br />
<br />
“
Jangan kak, saya masih perawan !”, Nah ini dia ! saya membujuk Elvina
dengan rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya
yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan bore 6 cm ke vaginanya yang
kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak
menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan
vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya
dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos
vaginanya !<br />
<br />
Elvina mencakar tangan saya sambil berkata “ sakitttt
!!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina ! Sudah
sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke
dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua ! Dan seperti permainan
sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong,
terus-menerus ! Elvina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya.
Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan
sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang
kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika
penis saya menghujam vaginanya.<br />
<br />
Baru 5 menit saya merasakan
cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak
kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah
mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam
vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk Elvina dan
mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya
melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.<br />
<br />
Setelah
itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang
300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Elvina ,<br />
<br />
“
Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “,
Elvina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua
buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja
di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun
sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan
hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik
lainnya. Pantasan saja mereka absolutist !<br />
<br />
Akhirnya saya dan Dedy
permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan
rumah itu. Dedy puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut
keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan
terlupakan !<br />
<br />
TAMATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14433401773540587585noreply@blogger.com4